BAB I
PENDAHULUAN
Membaca merupakan sebuah keterampilan
yang bergantung pada penentuan teknik membaca dan tujuannya. Salah satu teknik
membaca yang sering digunakan adalah membaca cepat.
Membaca cepat adalah teknik membaca
dengan tujuan untuk menemukan dan mendapatkan ide pokok bacaan, serta memahami
isi bacaan dengan cepat. Teknik ini dilakukan tanpa membaca secara keseluruhan
tetapi hanya sekilas.
Hal yang terpenting pada saat membaca
adalah konsentarasi. Usahakan untuk menciptakan suasana membaca yang
menyenangkan. Suasana membaca yang menenangkan
adalah suasana yang tenang.
Selain itu, hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan saat membaca adalah
pemahaman terhadap isi. Jika saat membaca menemukan istilah “asing”, sebaiknya
kamu jangan berhenti membaca. Teruskan membaca, tafsirkan makna kata “asing”
berdasarkan konteks kalimat. Hindari pula kebiasaan menunjuk kata yang kamu
baca atau membaca kata per kata dengan diikuti gerakan kepala (dari kiri
kekanan). Sesungguhnya, yang digerakkan saat membaca adalah bola mata, bukan
kepala. Oleh karena itu, teruslah melatih gerakan bola mata dari kiri ke kanan
atau dari atas ke bawah secara berulang-ulang.
Maka dari itu disini
penulis membatasi pembuatan makalah bahasa Indonesia ini menjadi point-point yang
lebih terperinci mengenai bagaimana cara membaca cepat dan juga bisa mengetahui
jenis paragraf yang juga di batasi hanya pada paragraf dekskripsi dan paragraf
narasi saja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menemukan ide pokok berbagai teks non sastra dengan tekhnik membaca
cepat.
Untuk memudahkan
anda dalam memahami ide pokok sebuah teks nonsastra, sebaiknya anda memahami
dahulu hal-hal berikut.
1. Teks nonsastra
Suatu teks terbagi kedalam dua jenis, yakni teks
sastra dan teks nonsastra.
a.
Teks sastra, contohnya puisi, cerpen, novel, drama.
b.
Teks non sastra, contohnya berita, artikel, esai, laporan , biografi.
Tujuan seseorang
membaca teks sastra, pada umumnya, adalah untuk mengetahui pengalaman orang
lain dan memperoleh hiburan. Coba saja anda pikirkan kembali, apa yang anda
temukan ketika membaca cerpen ? ketika anda membaca cerpen, misalnya, anda ,
menemukan cerita perjalanan hidup yang dialami tokohnya. Selain itu jika dalam
cerpen tersebut ada cerita-cerita unik dan lucu, tentunya anda akan dibuat
tertawa dan terkesan.
Akan tetapi
tidak demikian halnya ketika anda membaca berita, artikel ataupun teks
nonsastra lainnya yang anda peroleh ketika itu adalah sejumlah informasi,
pengetahuan dan wawasan.
2. Tekhnik membaca cepat.
Membaca cepat
dilakukan dengan gerakan mata yang menyapu halaman demi halaman dari bacaan
dengan kecepatan tinggi. Membaca cepat dapat dilakukan dengan berbagai tekhnik.
Salah satu diantaranya adalah dengan tekhnik fiksasi, berikut adalah
langkah-langkahnya.
1)
Sediakanlah kertas yang diberi gambar berupa titik-titik.
2)
Gerakkanlah mata dengan mengikuti titik-titik hitam itu secara cepat.
3)
Ulangilah latihan itu berkali-kali dengan titik-titik hitam yang semakin
dijarangkan.
4)
Terapkanlah latihan itu terhadap bacaan sesungguhnya. Bacalah sebuah
halaman dalam bacaan itusecara cepat. Tidak usah setiap kata and abaca,
melainkan baris atau kata tertentu saja. Misalnya, pada baris pertama saja,
baris terakhir saja atau bagian-bagian lain yang anda anggap penting dalam halaman
itu.
Proses membaca
cepat dapat dilakukan dalam berbagai tekhnik. Pemilihan tekhnik-tekhnik
tersebut bergantung pada jenis bacaannya. Bentuk zig-zag digunakan untuk teks
yang sulit, bentuk spiral untuk teks yang agak sulit, dan bentuk diagonal
ataupun vertical untuk teks yang mudah, misalnya surat kabar.
3. Rumus membaca cepat
Membaca tidak hanya harus cepat , tetapi juga harus
paham. Sesorang dikatakan memahami suatu bacaan dengan baik, apabila ia dapat
menjawab dengan benar skurang-kurangnya 75 % dari seluruh pertanyaan yang
disediakan.
Untuk menegetahui kecepatan sekaligus pemahaman dalam
membaca anda dapat menggunakan rumus berikut :
t
keterangan :
Kpm = Kecepatan Per Menit
Q =
Jumlah Kata Yang Dibaca
T =
Waktu Dalam Detik
60 =
Satuan Detik Dalam Satu Menit
Contoh perhitungan sebagai berikut. Ami membaca sebuah
teks dengan jumlah kata sebanyak 1000 kata. Kecepatan membacanya 5 menit 10
detik. Dengan demikian ami memiliki kpm
Q =
1000 kata
t =
5 menit 10 detik atau ( 5 x 60 ) + 10 = 310 detik
kpm =
1000/310 x 60 = 193,5 kpm
kpm sebesar ini dianggap dibawah standar. Pembaca
seusiamu minimal 250 kpm. Hal ini karena semakin tinggi usia seseorang maka
standar membacanya pun idealnya semakin meningkat.
4. Pengertian ide pokok
Pengertian
dan Definisi Ide Pokok ialah salah satu tujuan dalam membaca cepat. Bisa dikatakan
juga menangkap suatu gagasan utama yang melandasi pengembangan bacaan dalam
suatu kalimat atau paragraf.
Ide pokok adalah inti yang
dibicarakan dalam teks. Keberadaan ide pokok tersebut dapat ditemukan diawal
(deduktif), diakhir (induktif), dan diawal dan diakhir (campuran). Dalam satu
paragraf hanya ada satu ide pokok dan sisanya adalah kalimat penjelas. Apabila
ide pokok terdapat diawal dan diakhir tetap saja ide pokoknya satu karena awal
dan akhir memiliki ide yang sama. Biasanya terdapat kata kunci untuk ide pokok,
contohnya:
-
Jadi, …
-
Dengan
demikian …
-
Intinya
…
-
Pokoknya
…
-
Akan
tetapi ….
Cara mencari ide pokok :
1.
Membaca
hendaklah bisa menemukan ide pokok tersebut.
2.
Janganlah
membuang waktu dengan membaca terbata-bata.
3.
Harus menyerbu
kepada ide pokok.
4.
Apabila dalam
membaca untuk mendapatkan ide pokok, maka akan terdetail secara terurus.
Letak Ide Pokok :
1.
Ide
pokok Buku - Buku keseluruhan mempunyati ide pokok secara umum
2.
Ide
pokok bab - Pada page ide pokok bab pastilah mempunyai ide pokok yang agak
spesifik
3.
Ide pokok
bab/sub bab -Bagian bab memiliki ide pokok yang lebih spesifik.
4.
Ide pokok
paragraf - Paragraf memiliki ide pokok yang amat spesifik.
Setelah kita mengetahui bagaimana cara membaca cepat
dan menemukan ide pokoknya selanjutnya yang akan kita bahas adalah jenis
paregraf apa yang terdapat pada bacaan tersebut. Disini penu
B.
PARAGRAF DEKSKRIPSI
1. Pengertian Paragraf Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu
hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal
tersebut. Paragraf
deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci. agar menjadi sebuah deskripsi yang baik, penulis sebaiknya
menggunakan kata-kata yang dapat merangsang pancaindera pembaca, sehingga
pembaca seolah-olah melihat merasakan, apa yang dirasakan penulis.
2.
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
·
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
·
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya
dengan melibatkan kesan indera.
·
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri
atau mengalami sendiri.
·
Banyak menggunakan kata-kata atau frasa yang bermakna keadaan atau sifat
( frasa adjektif ).
3.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
·
Paragraf Deskripsi Spasial ( keruangan ), paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau
tempat.
Misalnya :
-
Di antara
daun kayu
-
Di kakinya
·
Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini
menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
·
Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini
menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Contoh1
Siang itu aku sedang
duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka.
Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku
memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota
kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan
berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan
menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak
buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang
disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan
farmasi dengan buku ISO. Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya
ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah
dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci
dan sebuah computer di meja kasir.
C.
PARAGRAF NARASI
1. Pengertian Paragraf Narasi
Secara sederhana, paragraf narasi diartikan sebagai
paragraph yang berisi cerita atau kejadian. Lebih jelasnya lagi, paragraf
narasi adalah paragraf yang menjelaskan atau menguraikan suatu peristiwa atau
peristiwa berdasarkan urutan waktu.
2.
Menulis gagasan dalam bentuk paragraf naratif
Paragraf adalah
suatu kumpulan kalimat yang mempunyai hubungan kohesi dan koherensi. Dalam
suatu paragraf harus mempunyai satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas. Fungsi kalimat penjelas adalah menjelaskan secara mendetail tentang
kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang menggambarkan inti
permasalahan yang dibicarakan dalam paragraf tersebut. Adapun kalimat penjelas
adalah kalimat yang menjelaskan atau mengembangkan kalimat utama. Oleh karena
itu, kalimat penjelas sering disebut kalimat pengembang. Secara umum, paragraf
naratif terbagi atas dua jenis, yaitu narasi urutan waktu atau narasi urutan
tempat.
3. Pola pengembangan narasi
Paragraf narasi dapat dikembangkan dengan berbagai
pola, antara lain dengan urutan waktu dan urutan tempat.
a.
Urutan waktu disebut pola kronologis. Dalam pola ini, kejadian-kejadian
yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya dari pagi hingga
pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang, dari permulaan hingga
selesai, dan sebagainya.
b.
Urutan ruang disebut pula pola spasial. Dalam pola ini, kejadia-kejadian
dalam paragraph disusun mengikutibagian-bagian dari suatu tempat, misalnya dari
barat ke timur, dari pinggir ke tengah, dari dalam kebagaian luar dan
sebgainya.
4. Tips menulis paragraf narasi
Paragraf narasi dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a.
Mendaftar topic-topik yang dapt dikembangkan menjadi paragraph naratif.
Contoh :
a)
Mbah parto sakit
b)
Mbah parto semakin kurus
b.
Menyususn kerangka paragraf naratif berdasarkan topic-topik itu dengan
pola kronologis dan spasial.
Contoh :
Topic-topik tersebut lebih tepat apabila disusun
dengan pola kronologisnya. Oleh karena itu, susunan kerangkanya adalah sebagaio
berikut.
a)
Mbah parto berpisah dengan burung perkututnya.
c.
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf naratif.
d.
Menyunting paragraf dengan memperhatikan kebenaran isinya, ketepatan
pola atau susunannya, serta ejaannya.
5. Menggunakan kata ulang dalam paragraf narasi
a.
Bentuk-bentuk kata ulang.
Dalam bahasa Indonesia, kata ulang terbagi kedalam
empat bentuk yaitu :
1)
Perulangan seluruh bentuk kata dasar.
Perulangan ini disebut juga dengan perulangan utuh
atau dwilingga. Perulangan utuh terdiri atas dua macam, pertama perulaangan
terhadap kata dasar. Kedua, perulangan terhadap kata berimbuhan.
Contoh
Bentuk Dasar
|
Bentuk Perulangan
|
Ombak
Batu
Kenangan
Pelajar
|
Ombak-ombak
Batu-batu
Kenangan-kenangan
Pelajar-pelajar
|
2)
Perulangan berimbuhan
Perulangan berimbuhan adalah bentuk perulangan yang
disertai dengan pengimbuhan.
Contoh :
Bentuk dasar
|
Bentuk perulangan
|
Jauh
Lama
Putih
Ungu
|
Sejauh-jauhnya
Selama-lamanya
Seputih-putihnya
Keungu-unguan
|
3)
Perulangan berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi atau kata ulang Salin suara
adalah bentuk perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi. Perubahan bunyi
tersebut ada yang terjadi pada vocal atau pada bunyi konsonan.
Contoh :
Bentuk dasar
|
Bentuk perulangan
|
Balik
Beras
Gerak
Lauk
Sayur
|
Bolak-balik
Beras-petas
Gerak-gerik
Lauk-pauk
Sayur-mayur
|
4)
Perulangan sebagian
Perulangan sebagian atau kata ulang dwipurwa adalah
bentuk berulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar atau sebagian
suku katanya.
Contoh :
Bentuk dasar
|
Bentuk perulangan
|
Berjalan
Berkata
Gunung
Mainan
Melihat
Pohon
Batu
|
Berjalan-jalan
Berkata-kata
Gunung-gemunung
Main-mainan
Melihat-lihat
Pepohonan
Bebatuan
|
b.
Makna kata ulang
Kata ulang memiliki beberapa makna, yaitu :
1)
Banyak tak tertentu / baermacam-macam
Contoh :
Lauk-pauk buah-buahan
Bebatuan pepohonan
2)
Menyerupai
Contoh :
Kuda-kudaan orang-orangan
Kucin-kucingan robot-robotan
3)
Agak atau melemahkan sesuatau yang disebut pada kata dasar
Contoh :
Kehijau-hijauan
Keinggris-inggrisan sakit-sakitan
4)
Intensitas kualitatif
Contoh :
Keras-keras segiat-giatnya
Kuat-kuat setinggi-tingginya
5)
Intensitas kuantitatif
Contoh :
Bercakap-cakap manggut-manggut
Berlari-lari mengangguk-ngangguk
6)
Makna kolektif
Contoh :
Dua-dua kedua-duanya
Empat-empat ketiga-tiganya
7)
Kesalingan
Contoh :
Berpandang-pandangan pukul-pukulan
Bersalam-salaman tending-menendang
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Membaca yang baik bukan membaca perkata, melainkan membaca bagian-bagian
penting dari bacaan itu. Untuk mengetahui kecepatan membaca anda dapat menghitungnya
dengan Kpm ( kecepatan per menit ).
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu hal dengan
kata-kata secara jelas dan terperinci. Hal yang digambarkan misalnya tentang
keindahan alam, keadaan jasmanai, watak, atau perasaan seseorang. Pola
paragraph deskrispsi antara lain meliputi pola pengembangan berdasarkan topik
dan pola spasial.
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi dapat disusun dengan
langkah-langkah berikut :
a. Mendaftar
topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf narasi.
b. Menyusun
kerangka pargraf narasi.
c. Mengembangkan
kerangka yang telah dibuat menjadi paragraph narasi.
B.
SARAN
Sebagai bangsa Indonesia dan juga pelajar khususnya pelajarilah bahasa
Indonesia dengan sebaik mungkin agar kita selaku pelajar bisa mengembangkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan kita. Dan juga bisa mengenalkan bahasa
Indonesia kepada dunia internasional.
lengkap, pada dan jelas. siap untk di praktekkan. salam sukses untuk blognya ya :)
BalasHapusBoleh minta referensi buku ide pokok dan membacanya gak bu? Untuk penelitian hahaha
BalasHapusBoleh minta referensi buku ide pokok dan membacanya gak bu? Untuk penelitian hahaha
BalasHapusSangat bermanfaat sekali dalam menemukan ide pokok teks non sastra, silahkan juga kunjungi :
BalasHapus1. Cara membaca cepat teks non sastra
2. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, Contoh Soal lengkap dengan jawaban (www.materipelajar.com)