RADIOISOTOF
Radioisotof
adalah isotof yang tidak stabil, yang berupaya mencari keadaan stabil dengan
cara memancarkan energy radiasi secara spontan dan terus-menerus sehingga
mencapai isotof stabil.
Istilah
radioaktif disebut juga dengan radioisotof. Radio isotof adalah isotof tidak
stabil yang memancarkan radiasi secara spontan dan terus menerus.
Jika
jumlah neutron dalam suatu inti sama dengan jumlah proton, maka inti maka inti
akan stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti jumlah neutron tidak
sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak stabil. Unsur yang
melepaskan radio aktif disebut unsur radioaktif. Semakain banyak perbedaan
jumlah neutron dengan dengan jumlah protonnya, maka semakain tidak stabil dan
semakin cepat pula inti itu melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk sinar
radiasi.
Isotof
karbon -11 ditulis 11C, dapat mempertahankan keadaan tersebut selama
20 menit, 10C membelah dalam waktu 19 detik dan 9C dalam
1/8 detik. Isotof 12C bersifat stabil, sedangkan isotof 13C
kelebihan 1 neutron dapat bertahan dalam keadaan stabil. Isotof 14C dengan neutron dapat tetap
bertahan selama beribu-ribu tahun tanpa masalah. Isotof 15C hanya
dapat bertahan dalam waktu 2 atau 3 detik, sedangkan isotof 16C akan
meletup dalam waktu 1 detik.
A.
SINAR RADIOAKTIF
Henri Becquerel melanjutkan penyelidikan terhadap keradioaktifan suatu
zat. Tahun 1899 ia menemukan bahwa sinar radioaktif ada yan dapat dibelokkan oleh
medan magnet. Tidak lama sesudah itu ( 1900 ) rytherford menemukan sinar alfa (
) dan sinar (
). Penemuannya didasarkan pada daya tembus
radiasi unsure radioaktif terhadap berbagai lempengan tipis logam. Pada tahun
1900 ditemukan juga sinar gamma (
) oleh p. Villard.
1.
Pengaruh medan
magnet terhadap sinar radioaktif
Jika sinar radioaktif dilewatkan pada suatu medan magnet melalui celah,
ternyata sinar terpisah menjadi tiga bagian. Ada yang membelok kea rah kutub
positif ( sinar
);
ada yang membelok kea rah kutub negative ( sinar
) dan ada yang tidak dibelokkan oleh medan
magnet ( sinar
)
2.
Jenis-jenis
radioaktif
Apabila
ditinjau berdasarkan jenisnya maka sinar radioaktif terdiri dari alfa dengan
symbol
,
beta dengan symbol
,
gamma dengan symbol
sinar positron dengan symbol
dan neutron dengan symbol n. setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus.
a. Sinar alfa (
)
Sinar
mempunyai sifat sebagi berikut.
1. Merupakan inti
helium ( He )
2. Diberi symbol
,
berarti partikel bermuatan positif dua dan bermassa empat.
3. Dibelokkan oleh
medan magnet kea rah kutub negative karena bermuatan positif.
4. Mempunyai daya
tembus paling kecil, daya jangkau 2,8 sampai dengan 8,3 cm.
5. Daya ionisasi
partikel
sangat besar, ±100 kali daya ionisasi partikel
dan 10.000 kali ionisasi sinar
6. Kecepatan partikel
berpariasi antar 1/100 hingga 1/10 kecepatan
cahaya
b. Sinar beta (
)
Sinar
mempunyai sifat sebagai berikut
1. Merupakan
partikel yang identik dengan electron.
2. Diberi symbol
,
atau
,
berarti partikel bermuatan negative satu dan bermassa sangat kecil (=5,5 x 10-4
)
3. Dibelokkan oleh
medan magnet kearah positif karena bermuatan negative.
4. Daya tembusnya
lebih besar dari Sinar
,
Sinar
dapat menembus beberapa cm dalam medium udara.
5. Daya ionisasi di
udara 1/100 dari partikel
.
6. Kecepatan
partikel
berkisar antara 1/100 hingga 99/100 kecepatan
cahaya.
c. Sinar gamma (
)
Sinar
mempunyai sifat sebagai berikut.
1. Merupakan
gelombang elektromagnetik.
2. Diberi symbol
,
berarti partikelnya tidak bermuatan satu dan tidak bermasa.
3. Karena tidak
bermuatan, maka sinar
tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun
medan magnet.
4. Sinar
dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan
tereksitasi dengan panjang gelombang antara 0,005 A hingga A.
5. Daya ionisasi di
dalam medium sangat kecilsehingga daya tembusnya sangat besar bila dibandingkan
dengan daya tembus partikel
atau
(± 10.000 lebih besar dari sinar
d. Peluruhan sinar
positron (
)
Positron
adalah inti yang memancarkan partikel
,
dapat dianggap sebagai kebalikan pancaran
.
Pemancaran positron pada umumnya hanya terjadi pada radioisotof buata.
P+
→ n +
e. Radiasi neutron
Radiasi
nutron adalah radiasi yang mempunyai ukuran kecil dan tidak mempunyai muatan
listrik. Radiasi neutron mempunyai daya tembus tinggi tetapi tidak terpengaruh
oleh adanya medan listrik yang ada disekitarnya. Radiasi neutron termasuk dalam
kategori partikel dan dapat dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsur
tertentu dengan unsur lain.
Untuk memperjelas
pengertian tentang partikel, perhatikan table 6.2 berikut.
Partikel/sinar
|
Massa ( sma )
|
Muatan
|
Symbol
|
Alfa
Beta
Gamma
Neutron
Proton
Positron
|
4
0
0
1
1
0
|
+2
-1
0
0
+1
+1
|
B.
PELURUHAN RADIO
AKTIF
Di
alam terdapat nuklida yang stabil dan nuklida yang tidak stabil. Nuklida adalah
jenis atom yang dibedakan dari jenis atom lain oleh susunan intinya, yaitu
nomor atom, nomor massa dan energi inti. Nuklida yang tidak stabil mengalami
peluruhan atau transformasi radioaktif (perubahan inti secara spontan) sampai
terbentuk nuklida baru yang stabil. Peluruhan radioaktif adalah suatu peristiwa
dimana atom yang tidak stabil melepaskan kelebihan energinya.
Perhatikan
gambar 6.7. pada gambar 6.7 tampak bahwa lokasi nuklida-nuklida stabil pada
diagram membentuk lokasi yang sangat teratur. Secara pendekatan dapat dikatakan
membentuk kurva stabilitas nuklida mulai
= 1 untuk nuklida hingga
> 15 untuk nuklida berat. Nuklida-nuklida
tidak stabil yang terdapat di alam maupun buatan akan terdapat diatas kurva stabilitas dengan
memancarkan sinar radio aktif, sihingga dinamakan nuklida radioaktif.
Berdasarkan
lokasi nuklida tidak stabil dan jenis radioaktif yang dipancarkan, maka dikenal
tiga macam peluruhan, yaitu peluruhan alfa
,
peluruhan beta
,
dan peluruhan gamma
.
1.
Peluruhan Alfa
peluruhan
alfa dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relative berat (nomor
atom lebih dari 83). Dalam peluruhan ini akan dipancarkan partikel
,
yaitu suatu partikel yang terdiri atas dua proton atau neutron.
Inti
atom yang melakukan peluruhan
akan kehilangan dua proton dan dua neutron
serta membentuk nuklida baru. Inti yang mengalami peluruhan alfa, secara umum
dapat ditulis sebagai berikut.
2.
Peluruhan Beta
peluruhan
beta terjadi pada inti tidak stabil yang relative ringan. Dalam peluruhan ini
akan dipancarkan partikel beta yang bermuatan negatif
atau bermuatan positif
).
Partikel
identik dengan electron sedangkan partikel
identik dengan electron yang bermuatan positif
yang disebut positron
dalam
proses peluruhan
terjadi perubahan neutron menjadi proton
didalam inti atom, sedangkan dalam proses peluruhan
terjadi perubahan proton menjadi neutron
didalam inti atom.
Secara
umum, peluruhan
dan
dapat ditulis sebagai berikut.
Peluruhan
Peluruhan
C.
REAKSI
INTI
Reaksi inti adalah proses yang
terjadi apabila partikel- partikel nuklida atau atom inti saling mengajukan
kontak. Secara umum reaksi inti ditulis sebagai berikut.
x
+ a → y + b
disingkat
x(a,b)y
keterangan:
x
adalah inti awal
y adalah inti akhir
a dan
b adalah masing- masing partikel datang dan partikel yang dipancarkan.
Reaksi inti dapat digolongkan atas
reaksi penembakan, reaksi fisi, reaksi fusi, dan reaksi rantai.
1.
Reaksi
Penembakan
Jika suatu inti sasaran ditembak oleh
partikel yang disebut proyektil akan menghasilkan inti baru dan beberapa
partikel hasil reaksi. Peristiwa ini disebut reaksi penembakan. Proyektif yang digunakan dapat berupa partikel
ringan, misalnya alfa (a), proton (p), neutron (n), deuterium (d), atau
partikel berat misalnya:
Reaksi ini mula- mula ditemukan oleh
Rutherford tahun 1919. Pada percobaan Rutherford tersebut gas nitrogen ditembak
dengan partikel alfa.
Kemudian marie Curie dan Pierre Curie
tahun 1934 berhasil melakukan penembakan inti unsur dengan partikel alfa.
Percobaannya adalah:
Berbeda dengan reaksi kimia biasa, pada
reaksi inti unsur- unsur pereaksi maupun hasil reaksi simbolnya selalu ditulis
lengkap baik nomor atom maupun nomor massanya.
Beberapa contoh reaksi penembakan dapat
dilihat pada tabel 6.3
Reaksi penembakan
|
Biasa ditulis
|
1.
2.
3.
4.
|
2.
Reaksi
Fusi (Reaksi Penggabungan)
Reaksi fusi adalah reaksi antara dua
inti ringan yang menghasilkan inti yang lebih berat dan partikel elementer
serta energi. Reaksi fusi terjadi pada temperatur sekitar 100 juta⁰c.
Reaksi fusi yang terjadi pada temperatur sebesar ini disebut reaksi termonuklir.
3.
Reaksi
Fisi (Reaksi Pembelahan)
Reaksi fisi adalah reaksi inti yang
bersifat pemecahan sebuah inti berat menjadi dua buah inti yang lebih ringan,
yang disertai dengan pemancaran energi dan partikel elementer.
Unsur- unsur hasil pembelahan inti ini
bersifat radioaktif dan akan meluruh terus dengan memancarkan sinar α atau
sinar γ sampai terjadi isotop yang stabil.
Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi
jauh lebih besar dari energi yang dihasilkan pada reaksi fisi. Secara teoretis
reaksi fusi lebih menguntungkan dari reasi fisi, karena:
a. Energi
yang dihasilkan jauh lebih besar.
b. Inti
atom hasil reaksi fusi umumnya lebih stabil sehingga pancaran radioaktif dan
bahaya radiasi dapat dihindarkan.
Akan tetapi, untuk mengendalikan energi
yang sangat besar dari hasil reaksi fusi masih sulit dilaksanakan, karena
sampai saat ini belum ada alat yang mampu menahan energi sebesar itu.
4.
Reaksi
Berantai
Pada reaksi pembelahan inti
, yang dihasilkan akan menembak atau
membelah inti uranium berikutnya. Jika jumlah uranium yang tersedia cukup
banyak sehingga reaksi pembelahan berjalan terus. Reaksi pembelahan yang
berlangsung terus menerus disebut reaksi
berantai. Energi yang dihasilkan pada proses pembelahan inti yang
berlangsung berantai disebut energi
nuklir.
Jika reaksi inti berantai berlangsung tidak
terkendali (penembakan inti uranium oleh neutron tidak terkendali) dalam waktu
singkat akan dihasilkan energi yang sangat besar dalam bentuk ledakan. Reaksi
fisi berantai ini merupakan dasar
pemuatan bom atom.
Bila reaksi rantai itu dikendalikan,
artinya neutron- neutron yang dihasilkan itu hanya satu neutron yang
diperbolehkan mengadakan pembelahan berikutnya, maka energi yang dihasikan
dapat diatur dan dimanfaatkan, misalnya sebagai sumber tenaga listrik. Reaksi
pembelahan berantai yang terkendali dilakukan didalam reaktor tom.
D.
KEGUNAAN
RADIOISOTOP
Pada saat ini, para ahli telah dapat
memanfaatkan radioaktif untuk kebaikan umat manusia, yaitu untuk meningkatkan
mutu kehidupan dan kesejahteraan hidupnya.
Di Indonesia tugas untuk melaksanakan, mengatur,
dan mengawasi penelitian serta penggunaan unsur yang bersifat radioaktif
berikut pengembangannya ditangani oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).
Pemanfaatan radioaktif telah dinikmati oleh banyak segi kehidupan, yaitu
mencakup beberapa sektor pembangunan nasional, antara lain sebagai berikut.
1. Dalam
bidang kimia
2. Dalam
bidang hidrologi
3. Dalam
bidang pertanian dan peternakan
4. Dalam
bidang kedokteran
5. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pemanfaaan unsur- unsur yang bersifat
radioaktif dalam kehidupan adalah dalam bentuk isotop unsur tersebut, sehingga
dikenal juga dengan nama radioisotop.
1.
Dalam
Bidang Kimia
Dalam
bidang kimia, pemanfaatan radioaktif adalah sebagai berikut.
a. Mekanisme
Reaksi
Teknik perunut digunakan dalam penyelidikan mekanisme reaksi. Perunut
merupakan suatu isotop yang ditambahkan pada unsur atau pereaksi dalam proses kimia yang dapat
ditelusuri sepanjang proses dengan metode deteksi yang tepat.
b. Analisis
Kimia
Analisis pengaktifan
neutron
Pada analisis ini, jumlah kandungan zat
diukur dalam sejumlah zat dengan cara menembakkan neutron pada suatu inti atom
unsur yang stabil menjadi inti atom yang bersifat radioaktif.
c. Radiasi
untuk Pengawetan Makanan Menggunakan Isotop 60Co atau 137Cs
Iradiasi bahan pangan mulai dipelajari
secara intensif sejak tahun 1950, setelah diketahui bahwa iradiasi mempunyai
beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan proses pengolahan konvensional.
Misalnya, karena sifat sinar γ, sinar X, atau elektron cepat yang digunakan
dalam proses ini mempunyai daya tembus besar dan tidak menimbulkan perubahan
temperatur yang berarti pada bahan yang di iradiasi, menyebabkan proses ini
dapat digunakan untuk mengawetkan bahan yang telah di kemas dalam kemasan akhir
ataupun telah di bekukan. Di samping itu, kesegaran bahan pangan tidak berubah,
tidak menimbulkan residu zat kimia pada makanan, dan dapat menggunakan bahan
pengemas yang relatif murah karena tidak perlu harus tahan panas.
Selain dapat meningkatkan daya awet,
iradiasi juga mampu untuk meningkatkan mutu serta higiene bahan pangan yang
berarti ikut membantu melindungi kesehatan masyarakat. Namun, pada dasarnya
iradiasi bukan ditujukan untuk menggantikan semua proses pengawetan
konvensional, tetapi untuk melengkapi bersama- sama dengan teknologi yang telah
ada.
Pada mulanya, penggunaan iradiasi
ditujukan untuk membunuh organisme hidup yang dapat menyebabkan pembusukan atau
kerusakan bahan pangan atau yang dapat mengganggu kesehatan konsumen. Sumber
radiasi yang dapat digunakan adalah isotop 60Co atau 137
Cs.
2.
Bidang
Hidrologi
Dalam
bidang hidrologi, pemanfaatan radioisotop adalah sebagai berikut.
a. Pengukuran
Debit Air Sungai
Dasar metode pengukuran debit air adalah
dengan pengenceran perunut. Perunut
radioisotof dalam jumlah yang tidak membaayakan dilepas di bagian hulu sungai
kemudian diukur konsentrasinya di bagian hilir. Perubahan konsentrasi perunut
disebabkan oleh aliran (debit) air dapat diketahui dari perubahan intensitas
pancaran sinar radioisotop yang diukur langsung di dalam aliran itu.
b. Menentukan
Kebocoran Suatu Bendungan (Dam)
Metode perunut isotop juga digunakan
untuk menentukan kebocoran suatu bendungan. Zat radioisotop yang di gunakan
harus tidak berbahaya terhadap manusia dan lingkungan sekitar, larut dalam air,
tidak diserap oleh tanah atau tubuh bendungan serta tumbuhan. Radioisotop
dilepaskan pada tempat tertentu di bendungan yang di perkirakan tempat
kebocoran. Air yang telah bercampur dengan zat radioaktif akan masuk mengikuti
arah kebocoran. Dengan mengamati air yang keluar melalui mata air atau sumur
maka akan dapat diketahui adanya kebocoran serta arahnya.
3.
Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian dan peternakan,
pemanfaatan radioaktif adalah sebagai berikut.
a. Pemuliaan
Tanaman
Pemuliaan tanaman adalah suatu fenomena
yang menunjukkan perubahan sifat sehingga tanaman menjadi lebih unggul daripada
tanaman asalnya. Perubahan sifat itu terjadi akibat dari perubahan (mutasi)
struktur kromosom didalam inti sel.
Kromosom tersebut mengandung gen- gen yang berfungsi mengatur keberadaan
karakter organisme. Karena strukturnya berubah, sifat- sifat yang muncul pada
keturunan organisme tersebut juga menjadi berbeda dengan organisme asalnya.
Organisme yang berubah sifat akibat mutasi itu disebut mutan. Mutasi juga dapat terjadi secara alamiah dan buatan manusia.
Mutasi alamiah terjadi secara spontan, berlangsung lama (evolusi), dan langka.
Mutasi buatan terjadi dengan perkawinan silang (hibridisasi/pembastaran),
pemberian zat kimia, dan perlakuan radiasi (mutasi radiasi). Bahan untuk tujuan
mutasi radiasi adalah semua bagian tanaman, seperti setek, tunas, dan biji.
Kepekaan bagian- bagian tanaman terhadap radiasi sangat beragam. Demikian pula,
tiap jenis tanaman memiliki dosis radiasi tertentu untuk mendapatkan frekuensi
mutasi yang tinggi.
b. Pengendalian
Hama Tanaman
Hama
tanaman yang paling banyak merugikan usaha pertanian adalah serangga. Oleh
sebab itu, para pakar pertanian banyak mencurahkan perhatian kepada masalah
serangga tersebut. Pengendalian serangga hama dengan menggunakan insektisida
sering menimbulkan masalah resistensi, serangga atau hewan lain yang bukan
sasaran ikut terbunuh, dan adanya residu insektisida. Teknik radiasi dapat
digunakan sebagai sarana pengendalian serangga hama tanpa timbul masalah
seperti halnya insektisida.
Pemberantasan serangga hama dapat
dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pemberantasan secara langsung
ialah serangga langsung dimatikan dengan radiasi. Cara ini digunakan untuk
tujuan pengawetan bahan pangn di tempat penyimpanan (gudang). Misalnya,
pemberantasan serangga perusak beras, tepung terigu, jagung, kopi, cokelat, dan
krosok tembakau. Radiasi dapat membunuh telur atau larva yang berada di dalam
komoditas tersebut. Pemberantasan secara tidak langsung ialah dengan menekan
pertumbuhan populasinya serendah mungkin, sehingga tidak merugikan. Teknik ini
diterapkan untuk pengendalian serangga hama di lapangan. Untuk tujuan tersebut,
serangga jantan dimandulkan dengan teknik radiasi. Oleh karena itu, teknik ini sering disebut
dengan teknik jantan mandul. Adapun yang dirdiasi ialah pupanya, sebab pupa
merupakan stadium yang paling efektif untuk perlakuan radiasi. Serangga yang
telah diradiasi itu harus tetap potensial memiliki sifat- sifat normal seperti serangga
dialam, perbedaannya hanya sifat kemandulan. Dengan demikian, jika dilepaskan
di lapangan, serangga mandul tadi tetap mampu bersaing mengawini serangga
betina alam setempat, tetapi telurnya tidak dapat menetas. Akibatnya, jumlah
populasi menurun. Jika pelepasan serangga jantan mandul itu dilakukan berulang-
ulang, jumlah populasinya di lapangan akan terus merosot sampai tidak banyak
berpengaruh lagi terhadap produksi pertanian. Agar sasaran penurunan populasi
cepat tercapai, serangga mandul yang dilepas harus berjumlah banyak. Dewasa
ini, serangga yang dimandulkan tidak hanya pejantan, tetapi juga betinanya.
4.
Bidang
kedokteran
Salah satu penggunaan radioisotop adalah
dalam bidang kedokteran, yang bisa disebut kedokteraan nuklir. Radioisitop- radioisotop dapat di gunakan
baik untuk diagnosis maupun untuk pengobatan (terapi) berbagai macam penyakit.
Sekarang ini penggunaan untuk diagnosis lebih banyak daripada untuk pengobatan.
Teknis diagnosis pada umumnya di lakukan dengan cara memasukkan radioisitop ke
dalam tubuh manusia secara oral (dimakan atau diminum) atau penyuntikan ke
dalam pembuluh darah vena. Dengan menggunakan alat yang sangat peka serta
pemakaian radioisotop- radioisotop berumur pendek, dapat diaplikasikan sejumlah
kecil radioisotop yang betul- betul aman dosis radiasinya terhadap pasien. Efek
yang diakibatkan radiasi dan cara diagnosis umumnya jauh lebih kecil daripada
pemeriksaan dengan sinar X.
Diagnosis penyakit- penyakit dengan
bantuan radioisotop, sekarang ini telah berkembang di seluruh dunia serta masih
terus mengalami perbaikan- perbaikan dan perluasan penggunaannya. Bahkan
kecepatan perkembangan cara ini melebihi kecepatan perkembangan bidang- bidang
kedokteran yang lain. Selain itu cara ini tidak menimbulkan rasa apa- apa pada pasien
dan tidak menimbulkan akibat- akibat sampingan yang lain. Oleh karena itu,
radioisotop dapat di gunakan pada hampir semua penderita penyakit, termasuk
pasien- pasien yang sudah parah keadaannya.
Bersamaan dengan kemajuan dalam bidang
kedokteran nuklir, diciptakan radioisotop-radioisotop baru untuk diagnosis yang
lebih spesifik dan teliti, yang dikenal dengan radiopharmaceuticals, seperti Iodium -131 dan Teknisium -99m dan
senyawa- senyawanya.
5.
Proses
Industri
Dalam
proses industri pemanfaatan radioaktif adalah sebagai berikut.
a. Perbaikan
Mutu Kayu dengan Cara Radiasi
Dengan suatu cara tertentu maka sejenis
cairan organik yang termasuk dalam golongn monomer dapat di masukkan ke dalam
rongga- rongga udara yang terdapat pada sel- sel kayu. Salah satu ciri dari
monomer tadi adalah bila diradiasi, akan membentuk bahan yang di sebut polimer,
yaitu suatu bahan padat yang keras pada temperatur kamar. Dengan demikian, kayu
yang sudah dimasuki monomer- monomer dan kemudian diradiasi akan menjadi kayu yang
lebih keras daripada aslinya dan keawetannya bertambah. Dengan cara tersebut
benda- benda kesenian seperti patung- patung yang berasal dari kayu mutu rendah
dapat diperbaiki menjadi patung- patung
yang keras. Selain itu, cara ini
dapat pula memperbaiki bahan bangunan yang dari kayu mutu rendah (mudah dimakan
serangga).
b. Perbaikan
Mutu Serat Tekstil
Radiasi dapat memodifikasi sifat- sifat
serat alam maupun buatan menurut keperluan. Sebagai contoh serat- serat
poliester yang pada keadaan normal sukar menyerap air dapat di ubah menjadi
serat poliester yang mudah menyerap air. Bahkan poliester tersebut lebih mudah
menyerap zat- zat warna. Contoh lain adalah modifikasi serat- serat
polipropilena yang pada keadaan normal titik lelehnya rendah, dan tidak dapat mengisap
air maupun zat warna, tetapi dengan radiasi serat polipropilena tersebut dapat
di ubah sifatnya menjadi polipropilena yang titik lelehnya tinggi serta mudah
menyerap zat warna maupun air.
6.
Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN)
Masyarakat umum telah mengenal
listrik cukup lama, yaitu daya yang dapat menimbulkan kekuatan, gerak, dan
kekuatan cahaya yang banyak di manfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia.
Walaupun listrik sebagai kekuatan dapat membahayakan jiwa manusia. Namun, hal
itu bukan lagi sesuatu yang menakutkan dan dianggap berbahaya oleh masyarakat.
Kemudian bukan kehadiran listrik yang menjadi masalah di masyarakat, tetapi
dengan apa tenaga tersebut dihasilkan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
negara- negara maju telah memanfaatkan tenaga nuklir secara besar- besaran
dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Tenaga nuklir digunakan
untuk membangkitkan tenaga listrik yang murah, aman, dan tidak mencemarkan
lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir sebenarnya hampir sama dengan
pembangkit listrik konvensional (PLTU, PLTG, PLT Minyak), yaitu menggunakan
tenaga uap untuk menggerakkan turbin dan generator. Hal yang membedakan adalah
panas yang digunakan untuk membangkitkan uap tidak dihasilkan dan pembakaran
bahan fosil (batu bara, minyak), tetapi sebagai hasil dari pembelahan inti atom
uranium.
E.
BAHAYA
RADIOISOTOP
Suatu teknologi yang dalam proses
pelaksanaannya menggunakan radioisotop disebut teknologi nuklir. Radioisotop
yang digunakan dapat berupa radioisotop alam atau radioisotop buatan dibuat
dalam reaktor nuklir atau reaktor atom.
Energi yang dihasilkan dari reaktor
nuklir sangat besar. Energi tersebut selain banyak manfaatnya bagi kehidupan
manusia juga ada bahanya. Sebagai contoh bila energi nuklir digunakan sebagai
senjata pamungkas untuk perang, seperti yang diberlakukan pada Perang Dunia II.
Seperti kita ketahui pada tanggal 9 Agustus 1945, pesawat pembom Amerika
Serikat telah menjatuhkan bom atom Little
Boy di kota Hiroshima dan nagasaki Jepang. Akibat peristiwa tersebut
ratusan jiwa ribu manusia menjadi korban dan tak luput kedua kota tersebut
hancur rata dengan tanah. Peristiwa lainnya yang membuat orang apriori terhadap
radioaktif adalah peristiwa kebakaran reaktor atom Chernobyl Uni Soviet pada
tahun 1986 yang mengakibatkan banyak korban jiwa, kerugian materi dan
tercemarnya lingkungan oleh radiasi nuklir.
Radiasi yang berlebihan dipancarkan oleh
zat radioisotop dapat berakibat racun bagi tubuh, mengganggu pekerjaan sel dan
dapat menyebabkan kematian sel. Jaringan yang paling peka terhadap radiasi
adalah mata, alat kelamin, dan sum- sum tulang. Radiasi radioisotop dapat juga
menyebabkan pembelahan sel darah putih, sehingga terjadi penambahan sel darah
putih yang berlebihan. Penyakit ini disebut leukimia.
Penyakit ini banyak diderita oleh orang- orang yang hidup di sekitar Hiroshima
dan Nagasaki, sebagai akibat ledakan bom atom pada akhir Perang Dunia II.
Pengaruh radiasi terhadap kelenjar- kelenjar kelamin dapat menyebabkan
kemandulan dan mutasi- mutasi pada keturunannya. Pada umumnya mutasi- mutasi
ini dapat merugikan, misalnya berwajah buruk, cacat, dan sebagainya. Beberapa
gejala akibat radiasi berlebihan antara lain:
a. Kerusakan
somatik berbentuk lokal. Tandanya antara lain kerusakan kulit berupa penyakit kulit,
kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
b. Kerusakan
genesis yang mengakibatkan steril/mandul atau terjadinya kelainan pada
keturunan.
c. Kerusakan
pada lensa mata sehingga menjadi pudar.
d. Menimbulkan
leukimia.
Untuk
pembahasan lebih lanjut tentang sifat- sifat unsur radioaktif, radioaktivitas,
dan reaksi inti akan kalian pelajari pada mata pelajaran fisika.
How To Make Money On Sports Betting
BalasHapusOnline sports betting 1등 사이트 is available for a whole host of หารายได้เสริม US and European sports betting markets. Some https://febcasino.com/review/merit-casino/ US states, like poormansguidetocasinogambling.com Louisiana and herzamanindir.com/ New Jersey, allow