Sabtu, 27 April 2013

Filled Under:

DONGENG BAHASA INGGRIS/INDONESIA - ASAL USUL DANAU TOBA

ASAL USUL DANAU TOBA

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian.
Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyanggoyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar. Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.
"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri.
Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat. Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka.
Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk
mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani.
"Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus!" kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja. Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya. Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu.
Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu. Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

ORIGINS OF LAKE TOBAIn a village in Sumatra, there lived a farmer. He was a farmer who diligently worked the farm, although not extensive. He could meet the needs of their work was tireless. Actually he became old enough to marry, but he still chose to live alone.In a sunny morning, the farmer river fishing. "Hopefully, today I got a big fish," the farmer muttered to myself. Some time after the hook is thrown, the hook looks bergoyanggoyang. He immediately pulled the hook. The farmer was cheered with joy after receiving a sizeable fish. He was amazed at the beautiful colors of fish scales. The fish scales reddish reddish yellow gold. Both round and protruding eyes flashing amazing. "Wait, I do not eat it! I would be willing to accompany you if you do not eat." The farmer was surprised to hear the voice of the fish. Due to his surprise, the fish they catch fell to the ground. Then not long, the fish was transformed into a beautiful young woman beautiful. "I Bermimpikah?," Muttered farmers."Do not worry sir, I'm also human like you. I am deeply indebted to you for saving me from the curse of the Gods," the girl said. "My name is Princess, I do not mind to be your wife," said the girl as urgent. Farmers and even then nodded. They then become husband and wife.However, there is one promise that has been agreed, that they should not tell the origin of a fish's daughter. If the promise is breached there will be a terrible disaster. Having reached the village, the villagers saw the girl stirred beautiful girl with the farmers. "He might be an angel coming down from heaven," they murmured.Farmer felt very happy and peaceful. As a good husband, he continued to work formake a living by cultivating the fields and fields with a diligent and tenacious. Due diligence and tenacity, the peasants live without shortcomings in his life. Many people are jealous, and they spread the bad suspicion that could topple the success of farmers."I know it must maintain Farmer spirits!" someone said to her friend. It reached the ears of Farmer and Puteri. But they do not feel offended, even more diligent work. A year later, his wife and Petan happiness increases, because the farmer's wife gave birth to a baby boy. He was given the name of the Son. Happiness they do not make them forget themselves. Son grew into a strong and healthy child. He was a good boy but a little naughty. He has a habit of making parents wonder, which is always hungry. Foods that should be eaten three of them could eat themselves. Eventually, the Son always annoy his father. If asked to help parents work, he always refused. Farmers wife always reminds farmers to be patient over their child behavior. "Yes, I will be patient, even though he was our son!" Farmers said to his wife. "Thankfully, kanda think like that. Kanda was a good husband and a good father," said daughter to her husband. Indeed, they say, patience has limits. This is experienced by the farmers.One day, son get a job delivering food and drinks to the fields where his father was working. But the Son is not fulfilling its duties. Farmers await the arrival of his son, while holding thirsty and hungry. He went straight home. In saw her son was playing ball. Farmers became angry as she pinched her ear. "Children do not know diuntung! Not know yourself? Basic fry!," The farmer vituperation unwittingly uttered the taboo. After the farmers he spoke those words, at once a child and his wife vanished. Without a trace and trail. Of former stamping his feet, suddenly very heavy menyemburlah water and get heavier. Farmers village and surrounding villages submerged. Water overflowed very high and wide to form a lake. And eventually form a lake. The lake was eventually known as Lake Toba. While a small island in the middle known as Samosir Island.

0 komentar:

Posting Komentar

tulislah komentar yang baik, kalau kritik boleh untuk membangun blog

Copyright @ 2013 AGUNG_NET BLOG.